Pemkot Kediri Evaluasi Perbedaan Data Penerima Program Makan Bergizi Gratis
3 mins read

Pemkot Kediri Evaluasi Perbedaan Data Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Kediri, 17 Oktober 2025 (cvtogel alternatif) – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perbedaan data penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Langkah ini dilakukan setelah ditemukan ketidaksesuaian antara data penerima yang dikelola oleh beberapa instansi terkait.

Wali Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa evaluasi ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan “satu data” penerima manfaat agar program MBG berjalan tepat sasaran. Dalam rapat pengelolaan data yang digelar pekan ini, Pemkot Kediri menyoroti adanya selisih antara data usulan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) dengan data pelaksanaan di lapangan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Ada perbedaan antara data di aplikasi SIGA dan data manual yang dihimpun DP3AP2KB. Karena itu, kita perlu penyelarasan agar tidak ada penerima yang terlewat atau ganda,” ujar salah satu pejabat Diskominfo Kota Kediri.


Evaluasi Triwulan dan Sinkronisasi Data

Pemkot Kediri menetapkan evaluasi program MBG dilakukan setiap tiga bulan sekali. Evaluasi ini tidak hanya memeriksa jumlah penerima, tetapi juga ketepatan sasaran, perubahan status penerima (seperti ibu hamil menjadi ibu menyusui), serta penyesuaian data berdasarkan hasil pemantauan kader Posyandu dan puskesmas.

Program MBG memanfaatkan basis data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) dan data P3KE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) untuk menentukan kelompok prioritas. Namun, data tersebut bersifat dinamis dan terus berubah, sehingga pembaruan berkala menjadi keharusan.

“Kita ingin memastikan bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak. Karena data keluarga miskin, ibu hamil, dan balita sangat fluktuatif, evaluasi rutin ini sangat penting,” terang Kepala DP3AP2KB.


Keterbatasan Kapasitas dan Koordinasi Teknis

Hingga saat ini, program MBG di Kota Kediri telah menjangkau 1.176 penerima manfaat di 33 kelurahan. Jumlah tersebut masih di bawah potensi total sasaran yang diperkirakan mencapai dua ribu lebih penerima. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan dapur penyedia makanan bergizi (SPPG), yang baru berjumlah tiga dapur aktif.

Selain keterbatasan fasilitas, koordinasi antarlembaga menjadi tantangan lain. Pengumpulan data dari kelurahan, puskesmas, dan kader lapangan sering kali memerlukan waktu, sehingga sinkronisasi data terlambat.

“Kita butuh sistem pertukaran data yang cepat dan terintegrasi. Semua pihak—mulai dari kelurahan, puskesmas, hingga kader lapangan—harus memiliki pemahaman dan data yang sama,” ujar perwakilan SPPG.


Langkah Perbaikan dan Rekomendasi

Pemkot Kediri berkomitmen memperkuat sistem validasi data penerima manfaat MBG. Beberapa langkah konkret yang sedang dibahas antara lain:

  • Validasi rutin lintas instansi antara SPPG, DP3AP2KB, dan Dinas Kesehatan.

  • Penggunaan data tunggal berbasis SIGA agar tidak terjadi duplikasi.

  • Peningkatan kapasitas dapur SPPG untuk memperluas jangkauan penerima.

  • Rapat koordinasi berkala dengan lurah, kader, dan tenaga kesehatan untuk pembaruan data penerima.

  • Audit data lapangan untuk memastikan transparansi dan ketepatan sasaran.


Komitmen Terhadap Ketepatan Sasaran

Melalui evaluasi ini, Pemkot Kediri berharap pelaksanaan program MBG dapat berjalan lebih efektif, transparan, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.

“Program ini bukan hanya soal menyalurkan makanan bergizi, tetapi juga memastikan setiap bantuan benar-benar tepat sasaran dan berdampak nyata bagi ibu dan anak,” tutup Kepala Diskominfo Kediri.